Skip to content

RANCANGAN AKTUALISASI (ASN 2019)

BAB 1

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Indonesia telah berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan dari para penjajah. Membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai kemerdekaan tersebut. Para pejuang dan tokoh pendiri bangsa yang menggerakkan semangat rakyat untuk ikut serta dalam memperjuangkan seluruh tumpah darah.

Salah satu bentuk perjuangan yang mampu menggerakkan semangat juang adalah dari para tokoh yang meciptakan lagu perjuangan. Secara tidak langsung, lagu-lagu perjuangan membawa semangat juang membara dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air. Seperti lagu kebangsaan karya W.R Soepratman yang pada awalnya adalah dinyanyikan dalam perjuangan sumpah pemuda. Hingga akhirnya lagu Indonesia Raya ditetapkan menjadi lagu kebangsaan Indonesia.

Peraturan terbaru mengenai tata upacara di sekolah yang tertuang dalam PERMENDIKBUD no 22 tahun 2018 terkhusus pasal 18, menegaskan bahwa setiap melakukan upacara bendera lagu Indonesia Raya dinyanyikan dalam 3 stanza. Perihal tersebut masih banyak sekolah yang belum menerapkan peraturan terkait, didasari oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Hal utama belum diterapkannya lagu Indonesia Raya 3 stanza adalah kurangnya sosialisasi dan koordinasi tentang isu tersebut. Sebagian besar peserta didik baru belum menerima pembelajaran tentang materi lagu Indonesia Raya 3 stanza, sehingga peserta didik banyak yang belum hafal dan peraturan dari kementrian pendidikan dan kebudayaan belum bisa diterapkan secara menyeluruh baik di lingkungan kelas, sekolah, dinas serta masyarakat.

Dalam mewujudkan peraturan kementrian pendidikan dan kebudayaan tersebut perlu adanya peran Aparatur Sipil Negara. Menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN ini terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan PPPK. PNS merupakan Pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional. ASN sendiri memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan serta perekat dan pemersatu bangsa.

Tahapan yang harus dilalui sebelum semjadi serang PNS, terlebih dahulu harus mengikuti kegiatan orientasi dan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Kedua tahapan ini merupakan dua hal yang penting untuk membangun pribadi PNS yang siap menjalankan fungsinya secara maksimal. Produk yang dihasilkan dari Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III tahun 2019 ini adalah sebuah kegiatan aktualisasi yang disusun untuk mengatasi berbagai isu yang berkembang, khususnya di unit kerja masing-masing tempat para PNS ini akan bertugas. Kegitan aktualisasi diawali dengan menentukan isu yang berkembang di unit kerja tempat PNS yang bersangkutan akan bertugas, penentuan isu ini dapat dilakukan dengan berbagai metode yang tersedia, salah satunya adalah dengan membuat tabel analisis isu berdasarkan Urgency (seberapa mendesaknya), Seriousness (seberapa gawat), dan Growth (seberapa cepat perkembangannya) atau sering disebut sebagai metode USG. Setelah memilih salah satu isu, kemudian dipikirkan bagaimana usulan solusi penyelesaiannya yang disusun dalam tabel kegiatan.

Kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan adalah untuk menyelesaikan isu “Peserta didik baru belum mendapatkan pengetahuan tentang isu lagu Indonesia Raya 3 stanza” dengan memilih usulan solusi kreatif berupa “penerapan lagu Indonesia Raya 3 stanza untuk upacara bendera di SMA Negeri 1 Cibungbulang”. Besar pula harapan bahwa dengan usulan solusi kreatif tersebut, akan membangun habituasi untuk seluruh warga SMA Negeri 1 Cibungbulang dalam meningkatkan dan menumbuhkan rasa nasionalisme serta membentuk siswa yang berkarakter.

  • Tujuan

Kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugas sebagai Guru Seni Budaya Ahli Pertama di SMA Negeri 1 Cibungbulang. Selain itu, aktualisasi ini diperlukan untuk menganalisis dampak yang akan terjadi apabila nilai-nilai dasar tersebut tidak diterapkan secara ideal dalam melaksanakan tugas sebagai Guru Seni Budaya Ahli Pertama yang sekaligus menjalankan tugas tambahan sebagai pendamping ekstrakulikuler. Selain itu, terdapat beberapa tujuan khusus dari kegiatan aktualisasi ini, yaitu:

  1. Menumbuhkan rasa nasionalisme pada seluruh warga di SMA Negeri 1 Cibungbulang
  2. Mensosialisasikan lagu Indonesia Raya 3 stanza pada peserta didik baru
  3. Menerapkan lagu Indonesia Raya 3 stanza pada tata upacara bendera di sekolah
  4. Berperan aktif dan bersikap profesional dalam menjalankan tugas sebagai tenaga pendidik mata pelajaran seni budaya (seni musik).
  • Manfaat

Manfaat aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagi masyarakat, organisasi dan pribadi.

  1. Masyarakat

Agar masyarakat yang menjadi objek pelayanan publik di SMA Negeri 1 Cibungbulang mendapatkan pelayanan terbaik sesuai dengan nilai-niai ASN sehingga tercipta kepuasan masyarakat. Salah satu pelayanan terbaik dapat terlihat dari bagaimana cara menanaman rasa nasionalisme yang terangkum dalam kegiatan belajar mengajar, sesuai dengan usulan solusi yang diajukan.

  • Organisasi

Mengembangkan organisasi pelayanan publik di bidang pendidikan yang berkualitas sehingga menciptakan kepercayaan dari masyarakat serta menjadi inspirasi bagi organisasi sejenis dalam memberikan pelayanan publik yang optimal bagi masyarakat. Sebuah organisasi yang menjunjung tinggi fungsi ASN dan menerapkan ketentuan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

  • Pribadi

Menegakkan profesionalisme dan integritas sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik dan perekat serta pemersatu bangsa dalam setiap langkah yang dilakukan dalam mengabdi kepada bangsa dan negara melalui bidang pendidikan. Sebagai seorang tenaga pendidik yang menerapkan nilai dasar ASN mampu memberikan dampak positif di lingkungan SMA Negeri 1 Cibungbulang, sebagai unit kerja dan lembaga pendiidikan yang berkompeten.

  • Ruang Lingkup

Pada proses melaksanakan nilai-nilai dasar aktualisasi, terdapat tiga ruang lingkup yang mendasari aktualisasi, yaitu berdasarkan dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), perintah atasan yang disertasi surat perintah, inovasi atau inisiatif sendiri yang telah mendapat persetujuan atasan atau kombinasinya. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III tahun 2019 menegaskan pada penyusunan aktualisasi dimulai dari identifikasi isu, penetapan isu, hingga gagasan pemecahan isu.

Gagasan pemecahan isu yang diangkat adalah “Peserta didik baru kurang hafal lagu Indonesia Raya 3 stanza” dan memuat kegiatan yang juga merupakan bagian dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), perintah atasan yang disertasi surat perintah, inovasi atau inisiatif sendiri yang telah mendapat persetujuan atasan atau kombinasinya. Berikut adalah tahapan kegiatan tersebut :

  1. Menyusun RPP seni budaya yang disesuaikan dengan pengetahuan dan keterampilan bernyanyi lagu Indonesia Raya 3 stanza
  2. Melakukan sosialisasi menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza pada agenda MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah)
  3. Melaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada peserta didik dalam kegiatan pembeajaran di kelas
  4. Menerapkan lagu Indonesia Raya 3 stanza pada susunan tata upacara di sekolah
  5. Evaluasi penerapan lagu Indonesia Raya 3 stanza pada upacara bendera di sekolah

Berdasarkan uraian tersebut, aktualisasi ini akan dilaksanakan guru sebagai wujud tanggung jawab bersama terkait dengan tugas pokok dan fungsi tenaga pendidik di satuan pendidikan. Pembentukan karakter peserta didik bukan hanya menjadi tanggung jawab guru. Tujuan utamanya adalah melahirkan peserta didik yang berkarakter. Tanpa mengenyampingkan tugas utama guru mata pelajaran, program aktualisasi ini juga masuk dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, terutama dalam kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti. Khusus dalam mata pelajaran Seni Budaya (Seni Musik), penerapan lagu Indonesia Raya 3 stanza dalam tata upacara di sekolah yang disesuaikan dengan Kompetensi Dasar sebagai berikut :

  • SENI BUDAYA (SENI MUSIK)
  • Kelas X

KD 3.5 Menganalisis konsep, teknik dan prosedur dalam proses berkarya   musik.

Keterangan : Pada materi pembelajaran ini salah satunya dipaparkan tentang teori dasar musik, teknik pola dasar direksi dan unsur-unsur musik dalam penerapan pengetahuan tentang lagu Indonsia Raya 3 stanza.

KD 4.1 Menampilkan pertunjukan musik

Keterangan : pembelajaran yang dilaksanakan adalah menerapkan semua unsur musik dan mencoba untuk menampilkan pertunjukan musik dengan bernyanyi lagu Indonesia Raya 3 stanza.         

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

Identitas Sekolah

Letak Geografis


SMA Negeri 1 Cibungbulang merupakan salah satu sekolah menengah atas negeri yang terdapat di wilayah Kabupaten Bogor dengan akreditasi A. Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) SMA Negeri 1 Cibungbulang adalah 20231324. SMA Negeri 1 Cibungbulang berdiri dengan Surat Keputusan Nomor 425/3180-Disdik tanggal 10 September 2003 dan Surat Keputusan Izin Operasional Nomor 425/3180-Disdik tanggal 10 September 2003. SMA Negeri 1 Cibungbulang berada di JL. KAPTEN DASUKI BAKRI no. 18 Desa CIBATOK 01, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat kode pos 16630

Gambar 1 Peta Letak SMA Negeri 1 Cibungbulang

Sumber : Google Map

  • Sejarah Singkat

SMAN 1 Cibungbulang adalah sekolah yang berdiri pada tanggal 5 Maret 2002, awalnya merupakan filial SMAN 1 Leuwiliang Kab. Bogor. Pada awal berdirinya dipimpin oleh Dra. Hj. Komariah Kepala Sekolah SMAN 1 Leuwiliang dan sebagai  Pelaksana Harian Drs. H. Tb. Yayat Suharya serta belajarnya masih menumpang di SMPN 1 Cibungbulang

Satu tahun  kemudian pemerintah mendirikan bangunan untuk SMAN 1 Cibungbulang yang letaknya di Desa Cibatok dan bersamaan itulah Drs. H. Tb. Yayat Suharya secara definitif diangkat sebagai Kepala Sekolah sampai tahun 2005. Kini usia SMAN 1 Cibungbulang 17 tahun  namun prestasi yang sudah diraih sungguh sangat mengembirakan dan prestasi-prestasi sudah banyak diraih serta prestasi yang sangat SPEKTAKULER yaitu terpilihnya salah siswa SMAN 1 Cibungbulang menjadi TIM PASKIBRA TINGKAT NASIONAL atas nama TB. Muhamad Syarif kelas XI pada tahun pelajaran 2003/2004, Serta Beberapa siswa yang diterima di perguruan tunggi melalui jalur Prestasi Akademik.

  • Kedudukan, Tugas, dan Fungsi SMA Negeri 1 Cibungbulang

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan tertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sejalan dengan hal tersebut, tugas pokok SMA Negeri 1 Cibungbulang sebagai salah satu penyelenggara pendidikan menengah adalah berusaha mewujudkan fungsi pendidikan nasional. Sedangkan fungsi SMA Negeri 1 Cibungbulang sebagai salah satu penyelenggara pendidikan menengah adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan layanan kepada peserta didik agar mampu memperoleh pengetahuan atau kemampuan akademik yang dibutuhkan dalam kehidupan.
  2. Memberikan layanan kepada peserta didik agar dapat mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan.
  3. Memberikan layanan kepada peserta didik agar dapat hidup bersama ataupun bekerjasama dengan orang lain
  4. Memberikan layanan kepada peserta didik agar dapat mewujudkan cita-cita atau mengaktualisasikan dirinya sendiri
  5. Visi, Misi, Strategi dan Nilai OrganisasiVisi

 “Terwujudnya Peserta Didik yang Berakhlak Mulia, Berkarakter, Unggul dalam Prestasi, Cerdas Terampil, dan Berwawasan Lingkungan.”

  • Misi
  • Melaksanakan pembiasaan/budaya 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, Santun).
  • Melaksanakan pembinaan mental dan akhlak.
  • Melaksanakan kegiatan pembinaan kebangsaan dan keagamaan.
  • Menciptakan semangat dan suasana gemar membaca.
  • Melaksanakan penanaman dan pembinaan serta pendidikan karakter yang sistematis dan terarah.
  • Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif  dan efisien bagi semua pendidik dan peserta didik.
  • Meningkatkan pembinaaan dan pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan.
  • Menanamkan semangat berprestasi dan berkarya bagi seluruh warga sekolah.
  • Meningkatkan kualitas kompetensi profesionalisme pendidik untuk pelayanan prima dalam proses pembelajaran.
  • Melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran.
  • Melaksanakan penataan dan pemeliharaan lingkungan secara terprogram.
  • Meningkatkan upaya pelestarian fungsi lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
  • Meningkatkan pembinaan sikap dan nilai yang berorientasi pada kearifan lokal dan global.
  • Meningkatkan keterlibatan warga sekolah dalam pemeliharaan sarana, prasarana, dan lingkungan sekolah serta pemanfaatan lahan dan fasilitas sekolah.
  • Strategi

Strategi yang ditempuh untuk mewujudkan visi dan misi SMA Negeri 1 Cibungbulang adalah sebagai berikut:

  1. 95% peserta didik dapat melaksanakan pembiasaan/budaya 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan, Santun).
  2. 90% peserta didik dapat melaksanakan ibadah yang benar menurut agama dan keyakinan yang dianut.
  3. 90% peserta didik dapat mentaati tata tertib yang sudah ditetapkan oleh sekolah dengan persetujuan orang tua/wali peserta didik.
  4. 95% pendidik sudah terampil menggunakan media pembelajaran yang berbasis komputer dan jaringan internet.
  5. 75% dari peserta didik yang dikirim menjadi peserta lomba ekstrakurikuler, mendapatkan juara tingkat Jabodetabek.
  6. 30% dari peserta didik yang dikirim menjadi peserta olimpiade mata pelajaran tingkat kabupaten menempati peringkat 5 besar terbaik.
  7. Memiliki fasilitas multimedia yang memadai dalam proses belajar mengajar.
  8. Penambahan ruang kelas baru.
  9. Menjadi sekolah percontohan dalam katagori sekolah hijau, sekolah sehat di Kabupaten Bogor.
  10. Tercipta lingkungan yang bersih, unggul, dan asri.
  11. Peningkatan penerimaan peserta didik yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN minimal 25%.
  12. Peningkatan keterlibatan warga sekolah dalam pemeliharaan sarana, prasarana, dan lingkungan sekolah serta pemanfaatan lahan dan fasilitas sekolah.
  13. Memiliki teamwork yang kompak dan cerdas dalam pelaksanakan kegiatan program sekolah tercapai 100 %.
  • Nilai-nilai Organisasi

Nilai-nilai Organisasi merupakan dasar sekaligus arah bagi sikap dan perilaku seluruh pegawai dalam menjalankan tugas. Nilai-nilai Organisasi yang dijalankan di SMA Negeri 1 Cibungbulang sejalan dengan tata nilai yang tercantum dalam rencana strategis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki Integritas

Konsisten dan teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan, terutama dalam hal kejujuran dan kebenaran dalam tindakan, memiliki integritas, bersikap jujur, dan mampu mengemban kepercayaan.

  • Kreatif dan Inovatif 

Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiap permasalahan, serta mampu menghasilkan karya baru`

  • Inisiatif

Inisiatif adalah kemampuan bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan, melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan, dan menciptakan peluang baru atau untuk menghindari timbulnya masalah.

  • Pembelajar 

Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman serta mampu mengambil hikmah dan mejadikan pelajaran atas setiap kejadian.

  • Menjunjung Meritokrasi 

Memiliki pandangan yang memberi peluang kepada orang untuk maju berdasarkan kelayakan dan kecakapannya.

  • Terlibat Aktif

Berusaha mencapai tujuan bersama serta memberikan dorongan agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya.

  • Struktur Organisasi
KEPALA SEKOLAH
WAKASEK KURIKULUM   Miftahudin, M.Pd.
KOORDINATOR IT & LABORATORIUM Okky Haris Rahadian,S.Si,M.Pd
WAKASEK KESISWAAN   Catur Setiadi Handa,S.Pd.
WAKASEK SARANA   Drs.Wawan Irwanda
WAKASEK HUMAS   Drs.Bambang Sugiarto,M.Si
PEMBINA OSIS
PEMBINAEKSTRAKURIKULER
KOORDINATOR BK   Drs. Dadang Suhendar
PESERTA DIDIK
KEPALA TATA USAHA
KOORDINATOR PERPUSTAKAAN Ai Nurhasanah,S.Si,M.Pd
DEWAN GURU

Struktur Organisasi

Bagan 1 Struktur Organsasi SMA Negeri 1 Cibungbulang

Sumber : Dokumen Sekolah

  • Tugas Pokok Guru

Sebagai seorang guru sudah sepatutnya selalu ingat akan tugas pokok dan fungsinya, agar sosok guru senantiasa melekat seiring dengan perubahan jaman yang semakin maju sebagaimana tertuang dalam PERMENPAN RB no 16 tahun 2009 dalam bab VII tentang “RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI”. Dengan menyadari tugas pokoknya maka berhak untuk selalu disebut sebagai guru profesional.

Dibawah ini merupakan tugas dan fungsi guru, dalam merencanakan proses belajar mengajar agar tujuan pendidikan dapat terealisasi dengan baik.

a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan

b. Menyusun silabus pembelajaran

c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran

d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

e. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran

f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran yang diampunya

g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran

h. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan

 memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi

i. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional

j. Membimbing guru pemula dalam program induksi

k.Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran

l. Melaksanakan pengembangan diri;

m. Melaksanakan publikasi ilmiah

n. Membuat karya inovatif.

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA NILAI-NILAI DASAR

  1.  Landasan Nilai-nilai Dasar ANEKA

Sebagai pelayan masyarakat, ASN memiliki integritas dan mengutamakan kepentingan publik dalam melaksanakan tupoksinya harus menerapkan nilai-niali dasar ASN, yaitu :

  1. Akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah :

  1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi
  2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan ASN dalam politik praktis
  3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
  4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan

Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/ unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. Nilai- Nilai Dasar Akuntabilitas diantaranya :

Nilai Dasar AkuntabilitasDeskripsi
TransparansiMengungkapkan bentuk pertanggungjawaban kepada publik secara terbuka tanpa harus ditutupi.
IntegritasSuatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku
Tanggung jawabKewajiban dari individu atau lembaga terhadap setiap tindakan yang telah dilakukan.
KeadilanMelakukan pertanggungjawaban secara adil.
KepercayaanUpaya pertanggungjawaban yang dilakukan harus memuat         hal- halyang dapatdipercaya.
KeseimbanganKeseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
KejelasanMengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi.
KonsistensiMenjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel
Tabel 3.1 Nilai Dasar Akuntabilitas

2.         Nasionalisme

Makna nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa, dan negaranya. Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil negara untuk mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara.

Setiap pegawai ASN wajib memiliki jiwa nasionalisme Pancasila yang kuat dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Jiwa nasionalisme Pancasila ini harus menjadi dasar dan mengilhami setiap gerak langkah dan semangat bekerja untuk bangsa dan negara. Untuk itu setiap Pegawai Negeri Sipil sebagai bagian dari ASN harus senantiasa taat menjalankan nilai-nilai Pancasila. Nilai- Nilai Dasar pada Nasionalisme Diantarnya :

Nilai Dasar NasionalismeDeskripsi
ReligiusMeyakini adanya tuhan yang mengatur kehidupan manusia.
ToleransiMenghargai perbedaan yang melakat dalam diri setiap manusia.
Percaya diriKeyakinan akan kemampuan pada diri sendiri.
AmanahMenjaga setiap kepercayaan yang dipercayakan.
HumanisMewujudkan pergaulan yang memanusiakan manusia.
Tenggang rasaMenghargai perasaan orang lain.
Persamaan derajatKesadaran bahwa setiap manusia memiliki
Saling menghormatiMenghormati setiap orang tanpa mempermasalahkan perbedaan.
Tidak diskriminatifTidak membedakan satu orang dengan orang lain dengan latar belakang suku agama ras dan antar golongan.
Cinta tanah airMengabdi pada bangsa dan negara indonesia.
Rela berkorbanMengorbankan waktu dan kepentingan pribadi demi kepentingan bangsa dan negara.
Mengutamakan kepentingan publikMenempatkan kepentingan public dalam prioritas utama.
Kerja samaUsaha bersama untuk mencapai tujuan bersama.
Menghargai orang lainMenghormati pihak lain dengan segala hal yang melekat pada diri orang tersebut.
KesederhanaanSifat bersahaja atau tidak berlebih-lebihan.
Tolong menolongSaling membantu untuk meringankan beban satu sama lain
Kerja kerasBerusaha sepenuh hati dan sekuat tenaga untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
Tidak Memaksakan KehendakTidak egois dalam mengambil keputusan atau dalam melakukan tindakannya
Memelihara KetertibanMenjaga keteraturan demi kepentingan bersama
Persamaan DerajatBersikap bahwa semua manusia adalah sama tidak mengkotak-kotakan
Tabel 3.2 Nilai Dasar Nasionalisme
  • Etika Publik

Etika merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.Adapun nilai nilai indikatornya adalah sebagai berikut :

Nilai Dasar Etika PublikDeskripsi
JujurTidak bohong dan tidak curang.
Integritas tinggiKesesuaian antara ucapan danperbuatan.
ProfesionalKeahlian spesifik untukmenjalankan sesuatu.
Tidak berpihakBersikap netral dan memperlakukan setiap orang dengan sama.
Tidak diskriminatifBersiakap adil terhadap setiap orang tanpa memandang latar belakang.
Bertanggung jawabKewajiban memikul segala akibat.
KecermatanKehati-hatian dalam melakukan sesatu.
KesopananCara melakukan sesuatu dengan cara beradab.
Taat aturanMengikuti segala aturanyang ada.
Menjaga rahasiaKemampuan menjaga informasi atau hal lain yang dianggap rahasia.
Tabel 3.3 Nilai Dasar Etoka Publik
  • Komitmen Mutu

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatus Sipil Negara, secara keseluruhan mencerminkan perlunya komitmen mutu dari setiap aparatur dalam memberikan layanan, apapun bidang layanannya dan kepada siapapun layanan itu diberikan. target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan (customer satisfaction). Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, setiap aparatur mesti dilandasi oleh kesadaran tinggi untuk memaknai esensi komitmen mutu dalam memberikan pelayanan kepada publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Perilaku adiluhung sebagai aparatur dapat diwujudkan melalui karakter kepribadian yang jujur, amanah, cermat, disiplin, efektif, efisien, kreatif, inovatif, melayani dengan sikap hormat, bertutur kata sopan dan ramah, berlaku adil (tidak diskriminatif), bekerja tanpa tekanan, memiliki integritas tinggi, serta menjaga nama baik dan reputasi ASN.  Berikut Nilai-nilai Dasar Komitmen Mutu :

Nilai Dasar Komitmen MutuDeskripsi
EfektivitasTingkat ketercapaian target yang telah direncanakan baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
EfisiensiTingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
InovasiPerubahan yang diciptakan untuk mencapai keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Berorientasi mutuSetiap kegiatan atau program yang dilakukan diarahkan untuk pencapaian standar mutu.
Tabel 3.4 Nilai Dasar Komitmen Mutu
  • Anti Korupsi

          Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan Negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan, dan gratifikasi.

Menurut LAN Nilai-nilai dasar anti korupsi ada sebanyak sembilan nilai dasar, yaitu : jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil. Penjelasan Nilai-nilai dasar anti korupsi sebagai berikut :

Nilai Dasar Anti KorupsiDeskripsi
KejujuranTindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang.
KepedulianMengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar.
KemandirianDapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak banyak bergantung kepada orang laindalam berbagai hal.
KedisiplinanKetaatan kepada peraturan
Tanggung jawabKeadaan wajib menanggung segala sesuatu.
Kerja kerasKemauan yang memuat tekad, daya tahan, ketekunan dan daya kerja.
KesederhanaanDibiasakan    untuk   tidak hidup boros.
KeberanianKesanggupan untuk mengatakan dan membela kebenaran.
KeadilanSama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
Tabel 3.5 Nilai Dasar Anti Korupsi
  • Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Nigara (ASN)
  1. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau  jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat Lembaga Administrasi Negara. terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama, adalah  organisasi  penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan,  dan unsur ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).

  1. Unsur pertama, adalah setiap institusi penyelenggara Negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan  UndangUndang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. 
  2. Unsur kedua, adalah orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan atau memerlukan layanan (penerima layanan), pada dasarnya tidak   memiliki daya tawar atau tidak dalam posisi yang setara untuk  menerima  layanan,  sehingga  tidak   memiliki  akses  untuk mendapatkan  pelayanan  yang  baik.  Posisi   inilah  yang  mendorong terjadinya komunikasi dua arah untuk melakukan KKN dan memperburuk citra pelayanan dengan mewabahnya Pungli, dan ironisnya dianggap saling menguntungkan.
  3. Unsur ketiga, adalah kepuasan pelanggan menerima pelayanan, unsur kepuasan pelanggan menjadi perhatian penyelenggara pelayanan (Pemerintah), untuk menetapkan arah kebijakan pelayanan publik yang berorienntasi untuk memuaskan pelanggan, dan dilakukan melalui upaya memperbaiki dan meningkatkan  kinerja manajemen pemerintahan.
  4. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)
  5. Kedudukan ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya.

  • Peran ASN

Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut: 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik; dan 3) Perekat dan pemersatu bangsa.

  • Kode Etik dan Kode Perilaku ASN

Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku.  Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.  Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:

  1. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi
  2. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
  3. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
  4. melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
  5. melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan
  6. menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara
  7. menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab, efektif, dan efisien
  8. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
  9. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
  10. tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain
  11. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN
  12. melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai ASN
  13. Whole of Government (WoG)

Whole of Government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah adalah:

  1. Pertama, adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik.
  2. Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan.
  3. Ketiga, khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya potensi disintegrasi bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya nilai-nilai perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini dalam satu frame NKRI.
  • Deskripsi IsuIdentifikasi Isu

SMA Negeri 1 Cibungbulang merupakan salah satu sekolah menengah atas negeri yang terdapat di wilayah Kabupaten Bogor. Keberadaan sekolah menengah atas negeri yang ada di wilayah Kecamatan Cibungbulang berdampak baik bagi masyarakat yang membutuhkan lembaga pendidikan tingkat SMA di wilayah tersebut. Perkembangan SMA Negeri 1 Cibungbulang bisa dikatakan cukup pesat, hal ini terlihat dari perkembangan luas sekolah termasuk fasilitas yang ada di dalamnya serta peningkatan jumlah peserta didik setiap tahunnya.

Kondisi SMA Negeri 1 Cibungbulang saat ini belum menjamin bahwa sekolah ini bebas dari segala permasalahan, terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pendidikan. Kegiatan aktualisasi disusun untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Hal tersebut juga sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk membentuk pribadi ASN yang mampu menyelesaikan segala permasalahan, dimulai dari lingkungan terdekat, yaitu di unit kerja masing-masing.

Berikut ini adalah tiga permasalahan yang ditemukan di lingkungan SMA Negeri 1 Cibungbulang, yaitu:

  1. Peserta didik baru kurang hafal lagu Indonesia Raya 3 stanza

Deskripsi isu :

Penerapan lagu Indonesia Raya 3 stanza dalam tata upacara di sekolah sesuai dengan PERMENDIKBUD no 22 tahun 2018 yang masih belum diajar kepada peserta didik. Peserta didik tidak mengetahui akan penerapan lagu kebangsaan Indonesia Raya 3 stanza yang telah diberlakukan, sehingga banyak yang belum hafal.

Dampak jika tidak diselesaikan        :

Peserta didik dan tenaga pendidik belum mengetahui akan isu tersebut tidak menerapkan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza dalam tata upacara di sekolah. Jika tidak menerapkan ketentuan sesuai PERMENDIKBUD yang sudah diberlakukan dari tahun 2018, bisa mengurangi rasa nasionalisme peserta didik dan warga sekolah.

  • Kurangnya efektifitas dan efisiensi pembelajaran

Deskripsi isu :

Isu susahnya mencari tenaga pendidik yang berkompeten dalam bidang seni memang sudah menggaung sejak dulu hingga saat ini. Banyak faktor yang mendasari hingga isu ini menjadi global. Perihal tersebut , banyak tenaga pendidik dalam bidang seni yang diambil bukan karena sesuai bidang tetapi karena bakat seni yang dimilikinya. Isu ini menyebabkan sangat tingginya jadwal mata pelajaran yang diampu oleh guru seni,  Tidak jarang banyak yang hingga mengajar lebih dari satu sekolah. Proporsi antara tenaga pendidik dan jumlah jam pelajaran tidak berimbang.

Dampak jika tidak diselesaikan        :

Tingganya jumlah jam pelajaran yang harus diampu guru seni membuat kurang efektif dan efisiennya pembelajaran di kelas maupun ekstrakulikuler. Jadwal yang berturut-turut membuat guru kurang bisa mengontrol pembelajaran di kelas, masih dilanjutkan lagi dengan kegiatan ekstrakulikuler di sore hari. Dampak yang sangat berbahaya dalam pembelajaran adalah output yang seadanya.

  • Kurangnya kesesuaian materi pembelajaran dengan permasalahan di sekolah

Deskripsi isu                        :

Tenaga pendidik bidang seni hanya menerapkan materi pembelajaran  sesuai dengan buku panduan dan kurang menyesuaian dengan isu kontemporer serta kebutuhan mendasar dalam penerapan ilmu di kehidupan bermasyarakat. Rendahnya kompetensi tenaga pendidik dalam berinovasi dikarenakan memang guru terkait bukan dari pendidik seni dan hanya menerapkan pengalaman yang dimilikinya.

Dampak jika tidak diselesaikan        :

Penerapan materi pembelajaran yang bertumpu pada buku panduan hanya akan menjadi pengetahuan yang sesaat dan tidak akan diterapkan dalam lingkungan sekolah ataupun masyarakat

  •  Penetapan Isu

Permasalahan yang terdapat di SMA Negeri 1 Cibungbulang, yang telah dibahas sebelumnya, kemudian harus dipilih salah satunya untuk diangkat menjadi sebuah kegiatan aktualisasi. Metode yang digunakan untuk penetapan isu tersebut adalah membuat tabel analisis isu berdasarkan Urgency (seberapa mendesaknya), Seriousness (seberapa gawat), dan Growth (seberapa cepat perkembangannya) atau sering disebut sebagai metode USG.

Penggunaan metode USG dalam penetapan isu untuk kegiatan aktualisasi di SMA Negeri 1 Cibungbulang adalah sebagai berikut:

NoIsuKriteriaTotal
Urgency (U)Serious-ness (S)Growth (G)
1Peserta didik baru kurang hafal lagu Indonesia Raya 3 stanza54514
2Kurangnya efektifitas dan efisiensi pembelajaran44412
3Kurangnya kesesuaian materi pembelajaran dengan permasalahan di sekolah34411
Tabel 3.6 Penetapan Isu

Keterangan :

Mendesaknya (M) / Urgency (U)Gawat (G) / Seriousness (S)Perkembangan (P) / Growth (G)
Paling Mendesak Sangat Mendesak  Mendesak             Biasa                    Tidak Mendesak  = 5 = 4 = 3 = 2 = 1Fatal Sangat Gawat Gawat Biasa Tidak Gawat= 5 = 4 = 3 = 2 = 1Sangat Cepat Cepat Agak Cepat Biasa Lambat/ Tetap= 5 = 4 = 3 = 2 = 1
Tabel 3.7 Analisis Isu Menggunakan Metode USG 

Berikutnya masing-masing point yang dianalisis berdasarkan metode USG untuk ketiga isu tersebut, dijelaskan dalam tabel berikut ini:

Peserta didik baru kurang hafal lagu Indonesia Raya 3 stanza
Urgency (U)5Paling Mendesak Penerapan lagu Indonesia Raya 3 stanza dalam tata upacara di sekolah sesuai dengan PERMENDIKBUD no 22 tahun 2018 yang masih belum diajarkan kepada peserta didik.
Seriousness (S) 4Sangat Gawat Peserta didik dan tenaga pendidik tidak mengetahui akan penerapan lagu kebangsaan Indonesia Raya 3 stanza yang telah diberlakukan, sehingga banyak yang belum hafal.
Growth (G)5Sangat Cepat Peserta didik dan tenaga pendidik belum mengetahui akan isu tersebut tidak menerapkan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza dalam tata upacara di sekolah. Jika tidak menerapkan ketentuan sesuai PERMENDIKBUD yang sudah diberlakukan dari tahun 2018, bisa mengurangi rasa nasionalisme peserta didik dan warga sekolah.
Kurangnya efektifitas dan efisiensi pembelajaran
Urgency (U)4Sangat Mendesak Tingginya jumlah jam pelajaran tenaga pendidik dalam bidang seni mengakibatkan kurang efektifnya kegiatan belajar mengajar baik pembelajaran di kelas maupun pembelajaran ekstrakulikuler.
Seriousness (S)4Sangat Gawat Tenaga pendidik yang terdesak dengan tugas dan tanggung jawab mengajar membuat kurangnya integritas dan kompetensi guru menurun sehingga peserta didik tidak mendapatkan pemahaman sepenuhnya dalam belajar.
Growth (G)4Cepat Tingginya jumlah jam pelajaran tenaga pendidik memang dipengaruhi karena kurangnya guru yang yang berkompeten dibidang seni. Sehingga semua beban kelebihan jam pelajaran dibebankan pada guru terkait. Selain hal tersebut, tenaga pendidik bidang seni sebagian besar juga merangkap jabatan kegiatan ekstrakulikuler di sekolah lain
Kurangnya kesesuaian materi pembelajaran dengan permasalahan di sekolah
Urgency (U)3Mendesak Tenaga pendidik bidang seni hanya menerapkan materi pembelajaran  sesuai dengan buku panduan dan kurang menyesuaian dengan isu kontemporer serta kebutuhan mendasar dalam penerapan ilmu di kehidupan bermasyarakat.
Seriousness (S)4Sangat Gawat Rendahnya kompetensi tenaga pendidik dalam berinovasi dikarenakan memang guru terkait bukan dari pendidik seni dan hanya menerapkan pengalaman yang dimilikinya.
Growth (G)4Cepat Penerapan materi pembelajaran yang bertumpu pada buku panduan hanya akan menjadi pengetahuan yang sesaat dan tidak akan diterapkan dalam lingkungan sekolah ataupun masyarakat.
Tabel 3.8 Tabel Analisis Point USG

Kesimpulan

Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG tersebut, maka prioritas isu yang dipilih adalah tentang Peserta didik baru kurang hafal lagu Indonesia Raya 3 stanza dengan kerangan sebagai berikut :

  1. Urgency (U)           : Paling Mendesak (5)
  2. Seriousness (S)       : Sangat Gawat (4)
  3. Growth (G)             : Sangat Cepat (5)
  4. Total                       : 14
    1. Analisis Dampak Isu

Sejalan dengan isu diatas , apabila isu tersebut tidak segera diselesaikan maka akan berdampak pada tata upacara bendera disekolah yang belum menerapakan PERMENDIKBUD no 22 tahun 2018, terutama mengenai rasa nasionalisme dan berkaitan dengan pendidikan karakter yang perlu ditingkatkan.

  • Gagasan Pemecahan Isu

Isu yang akan diangkat berdasarkan analisis menggunakan metode USG adalah tentang Peserta didik baru kurang hafal lagu Indonesia Raya 3 stanza, maka gagasan pemecahan isu yang diusulkan untuk mengatasi permasalahan penerapan lagu Indonesia Raya 3 stanza adalah dengan melakukan sosialisasi dan menerapkan menyanyikan lagu Inodnesia Raya 3 stanza dalam upacara di sekolah. Pembiasaan ini dapat menjadi bentuk kegiatan yang mampu munumbuhkan rasa nasionalisme pada peserta didik, bahkan hingga seluruh warga sekolah.

Fokus utama usulan solusi ini adalah dengan penerapan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza pada peserta didik. Pada proses habituasi menerapkan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza dapat ditingkatkan dengan metode pembelajaran berkelompok direksi, dengan harapan peserta didik sekaligus mampu mengusai teknik pola dasar direksi.

Usulan solusi ini juga diterapkan untuk membantu mewujudkan PERMENDIKBUD nomor 22 tahun 2018 pasal 18 yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan :

(1) Lagu Indonesia Raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dinyanyikan secara lengkap dalam 3 (tiga) stanza oleh peserta Upacara dengan berdiri tegak dan sikap hormat. 

(2) Lagu Indonesia Raya dengan 3 (tiga) stanza sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyanyikan dengan lirik  tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. 

(3) Berdiri tegak dan sikap hormat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan berdiri tegak di tempat masingmasing dengan:

a. mengepalkan telapak tangan kanan diletakkan pada dada sebelah kiri dengan ibu jari menempel di dada sebelah kiri atau mengangkat tangan kanan sebatas kepala dengan jari telunjuk menempel pada pelipis;

b. meluruskan lengan kiri ke bawah;

c. mengepalkan telapak tangan kiri dengan ibu jari menghadap ke depan merapat pada paha kiri; dan d. menghadapkan wajah pada Bendera. 

Lampiran lirik lagu Indonesia Raya 3 stanza terkait PERMENDIKBUD nomor 22 tahun 2018 pasal 18 sebagai berikut:

Stanza 1:

Indonesia Tanah Airku

Tanah Tumpah Darahku 

Disanalah Aku Berdiri

Jadi Pandu Ibuku

Indonesia Kebangsaanku

Bangsa dan Tanah Airku 

Marilah Kita Berseru

Indonesia Bersatu 

Hiduplah Tanahku Hiduplah Negeriku 

Bangsaku Rakyatku Semuanya 

Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya 

Untuk Indonesia Raya

(Reff:) 

Indonesia Raya Merdeka Merdeka

Tanahku Negeriku yang Kucinta 

Indonesia Raya Merdeka Merdeka

Hiduplah Indonesia Raya 

Stanza 2:

Indonesia Tanah Yang Mulia

Tanah Kita Yang Kaya 

Disanalah Aku Berdiri

Untuk Selama-lamanya 

Indonesia Tanah Pusaka

Pusaka Kita Semuanya

Marilah Kita Mendoa

Indonesia Bahagia 

Suburlah Tanahnya Suburlah Jiwanya 

Bangsanya Rakyatnya Semuanya 

Sadarlah Hatinya Sadarlah Budinya 

Untuk Indonesia Raya

(Reff:)

Indonesia Raya Merdeka Merdeka

Tanahku Negeriku Yang Kucinta 

Indonesia Raya Merdeka Merdeka

Hiduplah Indonesia Raya 

Stanza 3:

Indonesia Tanah Yang Suci

Tanah Kita Yang Sakti 

Di sanalah Aku Berdiri

Menjaga Ibu Sejati 

Indonesia Tanah Berseri

Tanah Yang Aku Sayangi 

Marilah Kita Berjanji Indonesia Abadi 

Selamatlah Rakyatnya Selamatlah Putranya 

Pulaunya Lautnya Semuanya 

Majulah Negerinya Majulah Pandunya 

Untuk Indonesia Raya

(Reff: Diulang 2 kali) 

Indonesia Raya Merdeka Merdeka

Tanahku Negeriku Yang Kucinta 

Indonesia Raya Merdeka Merdeka

Hiduplah Indonesia Raya Usulan solusi ini pun sejalan dengan Visi dari SMA Negeri 1 Cibungbulang, yaitu  “Terwujudnya Peserta Didik yang Berakhlak Mulia, Berkarakter, Unggul dalam Prestasi, Cerdas Terampil, dan Berwawasan Lingkungan.” dan poin ke enam dalam Misi dari SMA Negeri 1 Cibungbulang, yaitu “Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif  dan efisien bagi semua pendidik dan peserta didik”. Selain itu, usulan solusi ini juga diharapkan mampu menjadi salah satu solusi penerapan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza dalam tata upacara di sekolah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://borrowmarmotforester.com/ikk6dgxp6?key=2f06e78c20e057d49e30985f343b0f39 https://borrowmarmotforester.com/vku0xehca5?key=60798e1926f76e1ac3b0e649820b6850 https://pjjpp.com/fullpage.php?section=General&pub=758948&ga=g