Bentuk struktur dari musik sangat dipengaruhi oleh keterkaitan antar unsur- unsur musik dalam membentuk suatu karya komposisi musik. Unsur-unsur dasar musik yang mempengaruhi terbentuknya struktur musik adalah irama (ritme, tempo, ketukan), melodi, harmoni, dan ekspresi. Unsur-unsur dasar musik yang saling berkaitan dalam sebuah karya musik akan membentuk sebuah komponen baru dalam kerangka musik yang lebih besar, disebut struktur musik. Komponen-komponen struktur musik meliputi frasa, motif, tema, dan kadensa.
Dalam perkembangan selanjutnya, dua buah frase yang digabungkan menjadi satu disebut dengan periode musik. Bentuk-bentuk penggabungan ini sangat dibutuhkan dalam pembentukan frase lagu yang lebih panjang, terutama dalam penyusunan lirik lagu.
Komponen tema dari sebuah bentuk struktur musik merupakan bagian yang lebih besar dibandingkan dengan motif dan frase. Tema merupakan gabungan dari bentuk ritme, notasi, dan lirik lagu yang digunakan dalam membentuk suatu karya musik yang dikehendaki penciptanya. Tema dari sebuah karya musik dipilih dan ditentukan untuk memberi gambaran cerita secara umum dari isi karya musik tersebut. Sebagai contoh dalam lagu bertemakan kebahagiaan, maka penulis karya musik tersebut akan bercerita tentang hal-hal membahagiakan yang dialami maupun orang-orang yang menjadi sumber kebahagiaan tersebut. Seperti halnya motif nada, motif ritme, dan gabungan motif nada dan ritme, peserta didik dapat menerapkan cara-cara tersebut dalam menentukan maupun membuat tema untuk karya musiknya.
Komponen struktur yang penting dalam sebuah rangkaian karya musik adalah kadensa. Kadensa merupakan bagian terakhir transisi akor sebelum lagu itu berhenti atau sampai kepada penghujung frase maupun lagu. Ada beberapa macam jenis kadensa yang dapat dipelajari dan digunakan secara umum, seperti Autentik Kadensa (Authentic Cadence), Kadensa setengah
(Half Cadence), Kadensa Plagal (Plagal Cadence), Kadensa Deseptif
(Deceptive Cadence).
Tabel 2.1 Jenis-jenis Kandesa Musik