Skip to content

Teknik dan setting Permainan Teater

Teknik Permainan Teater

a. Teknik Muncul

Adalah kemunculan pemain di atas pentas. Dalam teknik muncul ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1) Para pemain menunjukkan gambaran watak/sifat dari tokoh yang dimainkan serta kondisi emosional yang terdapat pada tokoh tersebut.

2) Memberikan gambaran mengenai hubungan pemain dengan jalan cerita dan memberikan perubahan suasana dalam setiap adegan pada cerita tersebut.

b. Teknik Pengucapan

Dialog-dialog yang dilakukan oleh pemain harus memperhatikan karakter tokoh yang diperan- kan. Kata-kata atau kalimat-kalimat mana yang harus mendapatkan tekanan, nada yang tinggi atau yang rendah, maupun dalam tempo yang lambat atau yang cepat.

C. Teknik Progesi

Pemain teater harus dapat mengembangkan dialog-dialognya dan gerakan-gerakannya dengan lebih bervariasi. Dialog-dialog dilakukan dengan variasi pengucapan seperti panjang pendeknya

pengucapan, tinggi rendahnya suara, cepat lambatnya tempo suara. Sedangkan gerakan-gerakan dilakukan dengan variasi seperti berpindah tempat, dari duduk kemudian berdiri, berpaling maupun gerakan anggota

d.Teknik Membina Puncak

Suatu naskah drama harus memiliki irama. Irama ini berjalan ke arah puncak masalah (dimaks). Seorang pemain harus memiliki kreativitas dan kemahiran dalam memikat perhatian penonton untuk menuntunnya ke arah klimaks. Untuk itu tekanlah intensitas emosi, suara, dan gerakan se- belum ke puncak masalah ditampilkan maupun dengan cara memindah-mindahkan pemain un- tuk mengarah pada puncak masalah, dengan demikian puncak masalah tampak lebih menonjol.

e.Teknik Keluar

Dalam teknik ini, pemain dapat memberikan kesan dalam naskah drama tersebut dengan lebih mempertegas gambaran karakter tokoh yang diperankan, sehingga akhir dari cerita yang ditampil- kan dapat berakhir dengan kesan yang menyenangkan ataupun menyedihkan.

f. Teknik Timing

Berhubungan dengan waktu pementasan, menurut Rendra, terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan masalah teknik timing, sebagai berikut.

1) Hubungan waktu antara gerakan jasmani dengan dialog-dialog yang diucapkan. 2) Timing dapat memberikan penekanan.

Contohnya: Jika gerakan berhubungan dengan dialog yang diucapkan, maka memberi penekanan pada kata yang diucapkan. Jika gerakan dilakukan secara bersamaan dengan dialog, maka penekanan akan terlihat pada emosi pemain.

Menyiapkan Tempat Pertunjukan

Penataan ruang atau tempat pertunjukan harus dikerjakan secara benar, hal ini karena berkaitan dengan kelancaran suatu pertunjukan dan kenyamanan penonton. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang/tempat pertunjukan, sebagai berikut.

a. Penataan Panggung

Panggung merupakan tempat pementas an para pemain. Oleh karena itu, harus diatur secara khusus karena panggung merupakan salah satu yang mendapat perhatian dari penonton. Penataan pang- gung meliputi dekorasi dan perlengkap- annya serta penataan lampu panggung. Dekorasi yaitu pemandangan yang men- jadi latar belakang tempat pementasan. Dekorasi dapat untuk menggambarkan tempat dan waktu kejadian atau peris- tiwa dalam cerita yang dipentaskan. Ada- klasifikasi dekorasi yaitu

1) Dari sudut susunan settingnya:

a) Drop dan wing: dekorasi yang sisi pentas terbuka. Sisi pentas yang terbuka sekaligus ber- b) Box dekorasi yang sisi pentas tertutup, sehingga pemain keluar masuknya melalui pintu fungsi sebagai tempat keluar masuknya pemain.

2) Dari jenis design

a) Naturalisme: dekorasi yang bersifat alamiah.

c) Simbolisme: dekorasi yang diwujudkan dalam bentuk simbol-simbol seperti warna dan benda. d) Romantik: dekor yang mengutamakan perasaan dan angan-angan yang manis/indah. e) Surealisme: dekor yang melukiskan kenyataan dan angan-angan.

b) Ekspresionisme: dekorasi yang bebas dari konvensi keteateran.

b. Pengaturan Panggung

Beberapa jenis panggung adalah sebagai berikut.

1) Panggung Biasa

Panggung biasa disebut sebagai panggung prosenium, yaitu suatu bentuk panggung yang dibatasi oleh relung prosenium dengan tirai layar. Prosenium adalah garis pembatas antara

tempat (panggung) pertunjukan dengan penonton.

2) Panggung Terbuka

Pada dasarnya seperti panggung biasa, tetapi tidak memakai penyekat ruang. Lantai panggung tetap tinggi daripada lantai penonton.

3) Panggung Arena

Bentuk panggung yang memiliki lantai yang sama dengan penonton. Untuk memberikan kemudahan penonton dalam melihat pertunjukan tersebut maka tempat duduk penonton dibuat berjenjang yaitu yang di belakang lebih tinggi daripada di depan.

Bagi seorang penata pentas, penguasaan ruang adalah merupakan pokok dari karya artistik- nya, yang mana penataan dekorasi dalam panggung ikut berperan dalam menggambarkan situasi dan kondisi dari naskah/cerita yang dipentaskan.

Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1) Komposisi di atas panggung.

2) Warna dan cahaya.

3) Pemilihan peralatan (property) yang akan digunakan.

4) Gaya yang dipakai dalam pementasan.

Penataan Tempat Pertunjukan

Tempat pertunjukan adalah tempat yang digunakan untuk menggelar suatu pertunjukan. Tempat pertunjukan dapat berupa ruang tertutup seperti di dalam gedung, aula atau auditorium dan ruang terbuka seperti di lapangan, stadion, alun-alun maupun halaman parkir (misal central park), I man sekolah. Penataan ruang pertunjukan perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.

1) Penataan tempat duduk penonton meliputi tempat duduk untuk para tamu undangan, tempat duduk penonton.

2) Ventilasi udara yang cukup baik.

3) Penyinaran lampu yang cukup.

Pergelaran Pertunjukan Teater

Pergelaran teater merupakan kegiatan akhir dari tahap-tahap yang ada dalam dunia teater. Pergelaran memiliki fungsi untuk menampilkan hasil cipta suatu karya di depan penonton agar dapat dinikmati. semua pengetahuan teater yang berupa apreasi dan ekspresi seni teater. Ada beberapa hal yang perlu Pergelaran teater yang dilakukan di sekolah merupakan kegiatan siswa untuk mengaplikasikan diperhatikan dalam pergelaran karya teater, antara lain sebagai berikut.

Semua perlengkapan yang diperlukan sudah ada di tempat pertunjukan.

b. Para pemain harus sudah ada di ruang ganti untuk merias diri dan memakai kostum pertunjukan. Sutradara melakukan pengecekan untuk terakhir kalinya mengenai penataan artistik. d. Panitia penyelenggara menempatkan diri sesuai dengan tugasnya masing-masing Pembukaan acara pertunjukan dilakukan setelah semua tamu undangan dan penonton yang Acara dibuka dengan pembacaan urutan acara oleh MC, sebagai berikut.

a.Doa.

b.Pembukaan dengan sambutan dari kepala sekolah (jika dilakukan di sekolah) dan penyambutan dari ketua panitia penyelenggara.

c.Informasi sekilas mengenai pementasan teater dan pengenalan para pelaku oleh sutradara

d. Pergelaran teater.

e. Penutup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://borrowmarmotforester.com/ikk6dgxp6?key=2f06e78c20e057d49e30985f343b0f39 https://borrowmarmotforester.com/vku0xehca5?key=60798e1926f76e1ac3b0e649820b6850 https://pjjpp.com/fullpage.php?section=General&pub=758948&ga=g