Skip to content

teknik teater kontemporer

Mempersiapkan keterampilan bagi seorang pemain merupakan suatu hal yang utama sebelum melaksanakan suatu pertunjukan. Dalam dunia teater, pemain merupakan unsur utama. Hal ini dikarenakan pemain yang dapat memerankan suatu peran dari tokoh dalam lakon/cerita tersebut. Untuk dapat memerankan suatu peran, seorang pemain harus mempersiapkan tubuh dan jiwanya sebagai alat ekspresinya. Selanjutnya para pemain akan mempelajari peran yang diberikan padanya untuk dimainkan,

Peralatan ekspresi bagi seorang pemain adalah tubuhnya sendiri yang meliputi raga dan jiwa. Latihan-latihan tersebut meliputi latihan keterampilan tubuh, latihan keterampilan pikiran, dan latihan keterampilan suara. Penguasaan terhadap teknik olah tubuh, olah pikiran, dan olah suara merupakan suatu keterampilan secara teknis yang akan mendukung kelancaran seorang pemain dalam memerankan tokoh dalam cerita/lakon tersebut. Dengan kata lain, seorang pemain tidak akan dapat mempersiapkan suatu perannya secara baik bila pemain tersebut tidak memiliki tubuh yang lentur. pikiran yang matang dan suara yang jelas dan ekspresif.

Adapun keterampilan teknis dalam olah tubuh, olah pikiran, dan olah suara adalah sebagai

berikut.

1 Teknik Olah Tubuh

Teknik olah tubuh merupakan latihan penguasaan pada setiap bagian tubuh yang dapat dikontrol. Tubuh merupakan sarana utama bagi seorang pemain di mana dia harus dapat menguasai dan memerintah anggota tubuhnya untuk mengikuti segala kemauan dan keinginannya untuk dapat mewujudkan tokoh yang akan diperankan. Oleh karena itu, seorang pemain harus melatih tiap bagian tubuhnya agar dapat dikontrol dan memiliki kelenturan.

Dengan demikian, olah tubuh ini bertujuan untuk dapat menguasai secara sadar pada setiap bagian-bagian yang akan digunakan untuk menunjang keperluan pemain serta untuk mewujudkan seorang tokoh yang akan diperankan.

Adapun pokok-pokok latihan olah tubuh adalah sebagai berikut.

a. Latihan Menggerakkan Otot

Semua otot harus dilatih dengan cara menggerakkan, seperti menggerakkan otot leher, otot kaki, otot lengan, dan otot sekitar mulut. Cara melatih menggerakkan otot contohnya dengan jongkok kemudian berdiri, menggerakkan kepala dengan cara ke kanan, ke kiri, depan, bawah, memutar, menggerakkan tangan, dan menggerakkan kaki.

b. Latihan Menggerakkan Tubuh

Latihan menggerakkan tubuh adalah menggerakkan bagian-bagian tubuh, seperti gerakan bagian dada, perut, tangan dan kaki, dengan cara mengatur posisi tubuh, seperti miring, telentang, tegak, membungkuk dan segala gerakan tubuh. Latihan menggerakkan tubuh ini berfungsi untuk mem- bantu pemain dalam menggambarkan bentuk fisik tokoh tersebut seperti menggambarkan tokoh yang pincang kakinya, tokoh yang memiliki gerakan yang cepat atau lambat, tokoh yang berjalan tegap atau membungkuk.

c.Latihan Relaksasi

Latihan relaksasi adalah latihan untuk mengendurkan ketegangan yang meliputi pengenduran otot-otot tubuh dan pikiran agar aliran darah berjalan normal dan denyut jantung pun harus normal pula. Latihan relaksasi ini penting karena berkaitan dengan emosi dan konsentrasi. Adapun latihannya seperti memperlambat semua gerakan dan melepaskan semua ketegangan.

d. Latihan Pernapasan

Latihan pernapasan juga terdapat pada latihan olah vokal, tetapi memiliki perbedaan. Pada olah tubuh, latihan pernapasan digunakan untuk melakukan relaksasi, pengenduran, dan pelepasan ketegangan. Dengan melakukan latihan pernapasan yang teratur, maka semua gerakan yang di- lakukan dapat terlaksana secara santai atau relaks.

Latihan-Latihan Lain

Latihan-latihan lain meliputi latihan untuk menunjang keperluan akting seorang pemain untuk mewujudkan tokoh yang diinginkan. Latihan-latihan tersebut adalah sebagai berikut.

1) Latihan konsentrasi dengan gerak

Contoh:

a) Membuat gerakan tangan dengan diputar, kemudian tangan yang satu juga melakukan hal yang sama dengan perbedaan waktu yang tidak boleh sama.

b) Gerakan tangan dilanjutkan dengan gerakan kaki dan sekaligus mendengarkan suara musik. 2) Latihan perasaan dengan gerak

Contoh:

a) Gerakan berjalan dengan kaki merasa sakit.

b) Gerakan tubuh waktu berjalan sambil memikul beban berat.

3) Latihan menirukan gerakan yang tidak biasa

Contoh:

a) Gerakan meniru gerakan yang dilakukan kera/monyet.

b) Gerakan meniru gerakan yang dilakukan macan.

2. Teknik Olah Pikiran

Latihan olah pikiran merupakan latihan yang berbentuk kejiwaan (nonfisik). Latihan olah pikiran ini adalah sebagai pendorong utama lahirnya gerakan dan suara dalam suatu proses pemeranan.

Adapun bentuk latihan dalam olah pikir ini meliputi sebagai berikut.

a.Latihan Penguasaan Pancaindra

Pancaindra adalah semua peralatan tubuh yang digunakan untuk melakukan penglihatan, penci- uman, pendengaran, perasa dan perabaan.

Contoh latihan ini, seperti

1) Seorang buta yang meraba sesuatu dan mencoba merasakannya

2) Mencium sesuatu seakan-akan mencium bau yang tidak sedap (bau busuk)

b. Penguasaan Perasaan

1) Konsentrasi

Konsentrasi adalah pemusatan pikiran dan daya kesanggupan untuk memfokuskan semua kekuatan rohani dan pikiran ke arah satu sasaran yang jelas secara terus-menerus.

Contohnya: Konsentrasi membaca dan kemudian diganggu oleh suara atau musik yang keras.

2) Imajinasi

Imajinasi adalah daya khayal atau gambaran sesuatu ataupun daya membayangkan sesuatu dalam pikiran. Latihan imajinasi merupakan latihan mengkhayal, membayangkan, dan menggambarkan secara imajiner dalam pikiran.

3) Observasi

Observasi adalah daya pengamatan yang dipakai untuk mengamati dan memperhatikan sesuatu yang ada dalam kehidupan di sekitar.

Contohnya: Latihan mengadakan pengamatan mengenai kehidupan di sekitarnya mengenai orang-orang ada meliputi umurnya, jenis kelamin, pekerjaan, dan karakter (sifat).

4) Emosi dan Perasaan

Emosi dan perasaan memiliki kaitan yang erat. Perasaan mendorong lahirnya emosi, sedangkan emosi mencerminkan perasaan seseorang. Seorang pemain dituntut untuk dapat membangkitkan emosinya setiap saat dan dapat mengendalikannya sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan peran yang dimainkan, untuk itu kebiasaan latihan emosi diperlukan disiplin untuk dapat mengatur ketepatan emosi yang diperlukan.

3. Teknik Olah Suara

Latihan olah suara ini merupakan latihan dalam mengucapkan dialog-dialog agar suaranya terdengar dengan jelas. Latihan-latihan olah suara meliputi hal-hal berikut.

2. Pernapasan

Contoh latihan: membaca dengan kalimat-kalimat yang panjang kemudian disela-selanya meng- ambil napas untuk selanjutnya dibaca lagi.

b. Artikulasi dan Diksi

Latihan dasar artikulasi yaitu bila seseorang mampu mengucapkan huruf mati dengan baik dan jelas. Dalam teknik olah suara, diksi merupakan hal penting karena memberikan gambaran mengenai karakter seseorang.

Contoh latihan artikulasi: membaca dengan berulang-ulang, sampai menghasilkan artikulasi yang jelas.

c. Imajinasi Vokal

Imajinasi vokal adalah menciptakan suara-suara yang tidak bisa dilakukan. Contoh: menyuarakan kucing, menyuarakan suara orang yang sudah tua, menyuarakan suara mobil, dan sebagai suaranya.

d. Irama

tama adalah menciptakan suara melalui volume suara (tinggi, rendah atau besar kecil), tempo (cepat lambat), nada suara (melengking merendah) dan pemotongan kalimat. Hal ini di- agar suatu dialog tidak menjadi suara yang monoton sehingga akan menimbulkan rasa jehukan radi jenuh/bosan bagi penonton.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://borrowmarmotforester.com/ikk6dgxp6?key=2f06e78c20e057d49e30985f343b0f39 https://borrowmarmotforester.com/vku0xehca5?key=60798e1926f76e1ac3b0e649820b6850 https://pjjpp.com/fullpage.php?section=General&pub=758948&ga=g