Teknologi AI (Artificial Intelligence) juga telah digunakan untuk membuat cerita drama/film atau naskah. Dalam hal ini, AI menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk mempelajari pola dari naskah yang telah ada, lalu menghasilkan naskah baru yang berdasarkan pola tersebut.
Beberapa perusahaan dan pengembang software telah mengembangkan teknologi AI untuk menciptakan naskah. Contohnya adalah ScriptBook, yang menggunakan AI untuk mengevaluasi potensi sukses sebuah naskah dengan menganalisis elemen seperti karakter, plot, dan target pasar. Ada juga aplikasi seperti Koji dan AI Dungeon, yang memungkinkan pengguna untuk membuat naskah atau cerita dengan menggunakan teknologi AI.
Dalam membuat naskah atau cerita dengan AI, algoritma pembelajaran mesin digunakan untuk menganalisis naskah yang telah ada dan mempelajari pola dari elemen-elemen cerita seperti karakter, plot, dialog, dan suasana hati. Kemudian, dengan menggunakan model neural network, AI dapat menciptakan naskah baru yang berdasarkan pola tersebut. Naskah yang dihasilkan oleh AI dapat digunakan sebagai inspirasi atau sebagai bahan tambahan untuk naskah yang sedang dalam pengembangan.
Meskipun teknologi AI dapat membantu dalam proses penulisan naskah, tetapi masih terbatas dalam menangkap nuansa dan emosi dalam cerita yang hanya dapat dihasilkan oleh manusia. Selain itu, kekhawatiran tentang kualitas naskah yang dihasilkan oleh AI masih menjadi perdebatan, karena teknologi AI hanya dapat menghasilkan naskah berdasarkan pola yang telah dipelajari, sehingga dapat menghasilkan naskah yang kurang orisinal.
Namun demikian, teknologi AI masih menjadi inovasi yang menarik dan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan naskah atau cerita, baik dalam memberikan inspirasi atau sebagai bahan tambahan untuk naskah yang sedang dalam pengembangan.