Seni teater kontemporer memiliki dua unsur, yaitu unsur internal dan eksternal.
a. Unsur Internal
Unsur internal dalam teater merupakan aspek yang menyangkut keberlangsungan pementasan dalam sebuah pertunjukan teater. Adanya unsur ini sangat penting karena tidak ada penampilan teater kalau tanpa adanya unsur internal ini. Bisa dikatakan sudah menjadi jantung dalam sebuah pementasan.
Unsur-unsur internal dalam teater kontemporer adalah sebagai berikut.
1) Naskah
Dalam setiap pertunjukan yang melibatkan lakon atau menceritakan sebuah kisah tentu saja ada unsur naskah. Unsur ini berisi kisah dan nama tokoh serta dialog yang nantinya dilafalkan saat pementasan. Naskah drama atau skenario merupakan salah satu wadah yang dapat menyatukan berbagai macam unsur yang ada dalam pentas, pemain, kostum hingga sutradaranya sendiri. Naskah juga menjadi unsur utama untuk membuat para pelakon dapat mementaskan sebuah teater kontemporer di atas panggung.
2) Pemain
Naskah tanpa adanya pemain dapat diibaratkan barang istimewa, tetapi tak berguna. Pemain juga menjadi salah satu unsur internal yang paling penting sama halnya dengan naskah. Pemain atau pelakon mempunyai peran yang dapat menghasilkan beberapa unsur penting untuk keistimewaan penampilan seperti suara serta gerak. Dalam jenis seni pementasan ini
terdapat tiga macam pemain yaitu peran utama (protagonis atau antagonis), peran pembantu, dan figuran. Umumnya biasa disebut dengan aktris untuk pemain perempuan, sedangkan aktor bagi pemain laki-laki.
3) Sutradara
Unsur paling sentral atau utama dalam komponen internal menggelar teater adalah sutradara. Hal ini dikarenakan sutradara merupakan pemimpin yang mengatur sebuah teknik penciptaan sekaligus pementasan teater. Dalam teater kontemporer, sutradara berperan sebagai otak dari alur sebuah cerita. Sutradara mempunyai tugas untuk membuat atau menciptakan ide maupun pemikiran terkait pentas. Adanya ide ini nantinya dapat dipergunakan untuk mengarahkan semua pemain dan sebagainya.
4) Pentas
Dalam sebuah pertunjukan apalagi teater pasti juga menghadirkan atau menonjolkan nilai estetika yang berkesan. Tentu saja tidak hanya dari kualitas akting para pemain tetapi juga dari pentasnya sendiri. Oleh karena itu, dalam pentas sendiri diperlukan unsur penunjang meliputi tata lampu, properti dan beberapa dekorasi yang dibutuhkan. Jadi unsur ini juga tidak kalah penting dibandingkan bagian unsur lainnya dalam sebuah pertunjukan teater kontemporer.
5) Properti
Unsur internal berikutnya dalam sebuah seni teater yaitu properti. Unsur ini merupakan perlengkapan berupa kursi, meja, hiasan ruang, robot, dekorasi, dan sebagainya. Tentu saja juga berfungsi untuk menunjang pementasan yang lebih spektakuler.
6) Penataan
Terdapat pula unsur penataan yang melibatkan seluruh pekerja untuk membuat pementasan teater lebih maksimal. Beberapa hal mengenai penataan di antaranya sebagai berikut.
a) Tata rias
Cara menghias pemain di dalam peran tokoh teater agar lebih padu dengan karakter yang diperankan, sehingga dapat menciptakan pementasan dan suasana lebih berkesan dalam pertunjukan.
b) Tata busana
Selain tata rias juga ada pengaturan pakaian pemain yang disebut dengan tata busana. Tujuannya untuk mendukung suasana atau keadaan yang dikehendaki dalam pertunjukan. Misalnya pakaian yang dipakai oleh anak sekolah tentu akan berbeda dengan pakaian pembantu rumah tangga sehari-hari.
c) Tata lampu
Dalam pementasan tentu saja ada pengaturan lampu yang menjadi pencahayaan di atas panggung. Dengan pencahayaan yang baik dan maksimal maka pementasan teater kontemporer akan tampak lebih memukau dan mengesankan.
d) Tata suara
Ada pula penataan atau pengaturan pengeras suara dalam pentas seni teater. Sama-sama diatur sama maksimal mungkin untuk menghasilkan teater yang lebih dramatis.
Unsur Eksternal
Unsur eksternal merupakan bagian yang mengurus segala sesuatu berkaitan dengan hal-hal yang diperlukan dalam sebuah pertunjukan teater. Unsur-unsur eksternal tersebut meliputi beberapa komponen berikut.
1) Staf Produksi
Dalam unsur eksternal terdapat staf produksi. Bagian staf ini merupakan sekelompok tim atau individu yang bertugas untuk memimpin produksi hingga keseluruhan part atau bagian yang ada di bawah pengaturannya. Adapun tugas-tugas tiap-tiap dari staf produksi dalam pertunjukan teater yaitu pimpinan produksi atau produser. Mereka mengurus segala sesuatu tentang produksi, menentukan anggaran biaya, program kerja personal hingga fasilitas dan sebagainya.
2) Stage Manager
Dalam unsur eksternal teater juga ada stage manager. Lalu apa tugas dari seorang stage manager? Tugasnya bertanggung jawab mengatur panggung pementasan sekaligus membantu sutradara dalam mengelola segala hal yang menjadi tugasnya.
3) Desainer
Seorang desainer juga termasuk dalam unsur eksternal pementasan teater, sebab segala sesuatu perlu disiapkan dengan cara merancangnya terlebih dahulu. Peran seorang desainer dalam seni teater kontemporer maupun jenis lainnya yaitu menyiapkan berbagai aspek visual yang dibutuhkan seperti properti. Tidak hanya itu saja tugasnya juga mengatur suasana, tempat sekaligus perlengkapan kostum, tata lampu pementasan, hingga pencahayaan. Bahkan tidak hanya sebatas itu saja, tugas desainer juga mengatur perlengkapan pendukung lainnya misalnya audio.
4) Crew
Crew berperan memegang divisi dari setiap sub yang dilimpahkan pada bagian desainer. 4. Fungsi Teater Kontemporer
Sebagaimana yang kalian pahami dalam pertunjukan teater pasti bermanfaat untuk hiburan sekaligus mengenang berbagai peristiwa bersejarah dan lainnya. Tetapi dalam fungsi teater jenis kontemporer ini memiliki fungsi yang berbeda dibandingkan dengan jenis teater lainnya. Jenis kontemporer memiliki fungsi yang cukup spesifik tapi tetap memenuhi unsur hiburan apalagi teater ini identik dengan humor. Ditambah lagi suasana pertunjukan yang puitis dan dinamis membuat pementasan lebih mengesankan.
Fungsi teater kontemporer
Lalu apa sebenarnya fungsi utama dari teater kontemporer? Fungsi teater jenis kontemporer yaitu sebagai bentuk presentasi estetis masyarakat. Di mana kedudukan seniman hanya ingin menyampaikan ide atau gagasannya pada penikmat seni teater ini. Meskipun sangat sederhana tetapi kalian tetap bisa mengambil nilai-nilai positif atau amanat tersendiri dari pertunjukan teater jenis kontemporer ini. Pementasannya juga tergolong seru karena dibumbui dengan unsur kekinian atau modern.
Berikut adalah beberapa contoh fungsi teater kontemporer.
a. Sebagai Media Apresiasi
Pertunjukan teater kontemporer memberikan suatu pertunjukan bagi masyarakat (penonton) yang dapat menimbulkan perasaan untuk menghargai karya teater tersebut. Penghargaan dan penghormatan atas karya teater ini disebabkan penonton merasakan suatu pemahaman dan hayatannya selama menyaksikan pertunjukan tersebut.
a. Sebagai Media Penyampai Pesan
Pada mulanya peran teater hanya sebatas untuk keperluan menghibur para penontonnya. Namun, dalam perkembangannya para seniman teater memanfaatkan pertunjukan teater untuk menyampaikan pesan kepada penontonnya, yaitu berkaitan dengan naskah/lakon teater.
b.Sebagai Media Pendidikan
Pertunjukan teater kontemporer memberikan perannya dalam bidang pendidikan baik dari segi formal maupun informal. Dari segi pendidikan informal, suatu pertunjukan dapat untuk memahami, menghayati, dan mempelajari berbagai hal bagi mereka yang berlatih teater. Bagi pendidikan formal, seni pertunjukan teater dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki para siswa sekolah dan untuk mengembangkan rasa terhadap keindahan serta dapat menghargai karya seni teater.
c. Sebagai Media Ekspresi
Ekspresi merupakan kegiatan untuk menuangkan segala ide atau gagasan. Hal ini berhubungan dengan kreativitas seseorang. Kreativitas ini dapat dilatih salah satunya dengan mengadakan suam pertunjukan. Dari situ pula muncul seniman teater untuk menghasilkan (menciptakan) karya seni teater.