Teknologi AI (Artificial Intelligence) juga telah digunakan untuk menciptakan karya seni atau artwork. Dalam hal ini, AI menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk mempelajari pola dari gambar atau karya seni yang telah ada, lalu menghasilkan karya seni baru yang berdasarkan pola tersebut.
Salah satu contoh penggunaan AI dalam seni visual adalah aplikasi DeepDream yang dikembangkan oleh Google. Aplikasi ini menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk mempelajari pola dari gambar yang diinputkan, kemudian menghasilkan gambar yang telah dimodifikasi dengan elemen yang aneh dan halus.
Selain itu, teknologi AI juga dapat digunakan untuk menghasilkan gambar atau karya seni baru berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya, StyleGAN2 yang dikembangkan oleh Nvidia dapat digunakan untuk menciptakan gambar-gambar orisinal yang berdasarkan gaya tertentu, seperti gaya seni rupa Barat atau gaya manga.
Teknologi AI juga telah digunakan dalam seni interaktif, yang memungkinkan pengunjung untuk berinteraksi dengan karya seni dan menciptakan karya seni baru sendiri. Contohnya adalah aplikasi Draw This dari Google, yang memungkinkan pengguna untuk menggambar gambar sederhana dan kemudian mengubah gambar tersebut menjadi gambar yang lebih realistis menggunakan teknologi AI.
Meskipun teknologi AI dapat membantu dalam menciptakan karya seni baru, tetapi masih terbatas dalam menangkap emosi dan nuansa dalam karya seni yang hanya dapat dihasilkan oleh manusia. Selain itu, ada juga kekhawatiran tentang potensi penggunaan teknologi AI untuk menciptakan karya seni palsu atau manipulatif.
Namun, teknologi AI masih terus berkembang dan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan seni visual dan desain.